AD (728x60)

Blog Archive

Flickr Photostream


All About Love And God Spot


Dynamic Drive

Agustus 08, 2009

Kronologi Perburuan Noordin M Top

Share & Comment

Rumah Persembunyian Noordin Diduga Simpan Bahan Peledak


Jumat, 07 August 2009 22:39 WIB
Temanggung, (tvOne)

Detasemen Khusus (Densus) 88 melakukan penggrebekan rumah yang diduga berisi buronan nomor wahid asal Malaysia, Noordin M Top, sejak pukul 17.00 WIB. Baku tembak terjadi karena ada aksi perlawanan dari dalam rumah yang dikepung.


Berdasarkan laporan kontributor TvOne, Edi Suryana, penggerebekan di Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Jumat, 7 Agustus 2009. Telah terjadi perlawanan dari dalam rumah yang diduga berisi empat orang itu.

Salah seorang diantaranya adalah Noordin M Top. Kendati demikian, frekuensi aksi tembakan balasan tidak terlalu sering. Tetapi, diduga kuat orang yang berada di dalam rumah sederhana itu memiliki senjata api.

Dugaan lain, selain ada senjata api, di rumah itu juga berisi bahan-bahan peledak antara lain geranat. Rumah yang menjadi target adalah rumah kontrakan yang berada di area persawahan.

Informasi lain menyebutkan, penghuni rumah itu berbadan tegap menyerupai Noordin M Top. Aksi baku tembak terjadi karena ada perlawanan dari dalam rumah.

Diduga, di dalam rumah itu tidak hanya Noordin, tapi juga buronan kelas kakap lainnya, seperti Reno alias Tedi alias Mubarok. Reno merupakan orang kedua setelah Azhari yang pandai meracik bom.

Sampai saat ini polisi dan para penghuni rumah masih baku tembak. Menurut informasi, polisi telah menangkap dua orang Indra (35) dan Aris (38).
*** * ***

Rumah Noordin M. Top Diduga Berisi 4 Orang


Jumat, 07 August 2009 22:45 WIB
Temanggung, (tvOne)

Detasemen Khusus (Densus) 88 melakukan penggrebekan rumah yang diduga berisi buronan nomor wahid asal Malaysia, Noordin M Top, sejak sore tadi. Di dalam rumah itu diduga kuat berisi empat orang.

Berdasarkan laporan tvOne, penggerebekan dan penangkapan di Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Jumat, 7 Agustus 2009, terjadi pada pukul 17.00, dengan baku tembak.

Rumah yang menjadi target adalah rumah kontrakan yang berada di area persawahan. Informasi yang diperoleh, saat ini rumah itu berisi empat orang. Satu orang diantaranya diduga kuat adalah Noordin M Top.

Informasi lain menyebutkan, penghuni rumah itu berbadan tegap menyerupai Noordin M Top. Aksi baku tembak terjadi karena ada perlawanan dari dalam rumah.(VIVAnews.com)
*** * ***

Lokasi Persembunyian Noordin M Top


Jumat, 07 August 2009 23:01 WIB
Temanggung, (tvOne)

Detasemen Khusus (Densus) 88 menggrebek rumah di Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, yang diduga berisi buronan nomor wahid asal Malaysia, Noordin M Top dan dua pengikutnya.

Penggerebekan dilakukan hari ini Jumat 7 Agustus 2009 sejak pukul 17.00 WIB. Baku tembak tak terelakan karena ada perlawanan dari dalam rumah.

Pengamatan di lapangan, rumah yang dihuni Noordin berada di areal perbukitan, tepatnya di sebuah gundukan yang dikelilingi sawah dan pepohonan.

Meski tak terlalu jauh dari pemukiman, rumah itu cocok digunakan sebagai persembunyian. Rumah terdekat berjarak 50 meter dari lokasi baku tembak.

Menurut informasi, rumah tersebut adalah milik Mujahri, seorang petani dan pensiunan guru.

Saat ini kondisi rumah tersebut gelap gulita. Warga sekitar diungsikan, menghindari jatuhnya korban. Juga dikhawatirkan akan terjadi ledakan-ledakan. Sebab, diduga di dalam rumah berisi amunisi, termasuk granat aktif.

Meski beresiko, puluhan warga saat ini justru ramai berkumpul, tetap antusias menonton aksi polisi.

Noordin M Top adalah buron nomor wahid yang bertanggungjawab atas aksi terorisme di Indonesia, yang terakhir Noordin diduga berada di balik aksi bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton pada Jumat 17 Juli 2009.
*** * ***

Polri Kerahkan Tim Gegana ke Lokasi


Jumat, 07 August 2009 23:03 WIB
Temanggung, (tvOne)

Detasemen Khusus (Densus) 88 melakukan penggrebekan rumah di Jawa Tengah, yang diduga berisi buronan nomor wahid asal Malaysia, Noordin M Top. Dalam penggerebekan dengan aksi baku tembak itu, polisi juga menurunkan tim penjinak bom.

Berdasarkan laporan kontributor TvOne, Edi Suryana, penggerebekan di Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Jumat, 7 Agustus 2009, sejak pukul 17.00 WIB.

Polisi sudah mengevakuasi warga setempat untuk mengantisipasi peluru nyasar. Aksi baku tembak terjadi karena penghuni rumah tidak mengindahkan peringatan polisi.

Di dalam rumah yang sedang dikepung itu, diduga kuat berisi senjata api dan bahan peledak. Untuk mengurangi kejadian yang tidak diinginkan, polisi mendatangkan mobil penjinak bom.

Kendati demikian, lokasi rumah yang berada di tengah sawah itu membuat mobil penjinak bom kesulitan menuju lokasi. Tim gegana juga terlihat sudah berada di lokasi.

Dugaan lain, selain ada senjata api, di rumah itu juga berisi bahan-bahan peledak antara lain granat. Rumah yang menjadi target adalah rumah kontrakan yang berada di area persawahan.

Noordin M Top punya kemampuan istimewa meyakinkan orang agar mau 'berjihad' dan mau melakukan bom bunuh diri. Itu membuatnya punya posisi penting dalam jaringan Jamaah Islamiyah (JI).

Bersama Azahari bin Husin yang tewas dalam penggerebekan polisi di Malang, 9 November 2005, Noordin adalah otak dibalik sejumlah aksi teror di Indonesia, termasuk Bom Bali 2002.

Jika Azahari bertanggungjawab dalam perakitan bom, Noordin berperan merekrut relawan bom bunuh diri dan menentukan strategi. Pendanaan untuk operasional kegiatan Jamaah Islamiah juga jadi tanggungjawabnya.

Pengaruhnya tak hanya mempan di internal Jamah Islamiah, tapi juga organisasi lain. Noordin pernah merekrut anggota Darul Islam sebagai pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott Jakarta pada Agustus 2003.

Yang terakhir Noordin diduga berada di balik aksi bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton pada Jumat 17 Juli 2009.
*** * ***

Polri Belum Pastikan Noordin M Top Ditangkap


Sabtu, 08 August 2009 00:05 WIB
Jakarta, (tvOne)

Mabes Polri hingga Jumat malam belum dapat memastikan bahwa buronan atau terorisme Noordin M. Top ditangkap di Temanggung, Jawa Tengah.

Wakil Kepala Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Sulistyo Ishak mengatakan hal itu di Jakarta, Jumat malam, menanggapi adanya penangkapan sejumlah orang oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, di Temanggung, Jateng, hari ini.

Selain itu, Densus 88 Antiteror Polri hingga sekarang masih mengepung sebuah rumah di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung yang diduga menjadi tempat persembunyian tersangka terorisme.

Bahkan, pengepungan itu sempat diwarnai baku tembak. Salah satu media di internet sudah melansir bahwa Noordin M. Top ditangkap. Namun, Sulistyo Ishak hingga kini belum dapat memberikan keterangan seputar apa yang terjadi di Temanggung, termasuk memastikan Noordin M. Top ditangkap.

"Kami sendiri terus menghubungi Densus 88, tetapi belum ada keterangan yang pasti," katanya.

Ia berjanji akan segera mengumumkan jika ada perkembangan terbaru soal penangkapan terorisme.

Sebelumnya, dilaporkan, pengepungan yang dilakukan sejak pukul 17:00 WIB itu setelah polisi sebelumnya menangkap tiga orang di lokasi berbeda yang diduga menjadi jaringan Noordin M. Top.

Beredar informasi, rumah yang dikepung aparat keamanan itu dihuni Noordin M. Top dan beberapa orang.

Sebelum mengepung rumah itu, Densus 88 menangkap seseorang di Pasar Tlogomulyo, Temanggung.

Dari orang yang belum diketahui identitasnya ini, petugas kemudian diminta menunjukkan rumah Hendra dan Aris, kakak beradik, di bengkel sepeda di perempatan Kedu. Kedua orang ini sempat melakukan perlawanan hingga keduanya terluka.

Petugas kemudian membawa Hendra (23) dan Aris (33) ke sebuah tempat. Namun, tidak lama setelah penangkapan dua orang ini, Densus 88 pada pukul 17:00 WIB mengepung sebuah rumah di Desa Beji.

Terjadi baku tembak antara petugas dengan sejumlah orang yang berada di dalam rumah itu.
*** * ***

Pria Mirip Mertua Noordin Terlihat Di Bali


Sabtu, 08 August 2009 01:06 WIB
Bali, (tvOne)
Seorang ibu rumah tangga sekaligus pemilik kos ,sebut saja namanya Winda, mendatangi kepolisian daerah Bali. Tujuannya adalah untuk melaporkan salah satu penghuni kosnya yang mirip dengan mertua Noordin M Top, Bahrudin Latif alias Baridin.
Winda yang tinggal di Jalan Plawa Denpasar ini menginformasikan bahwa ada salah satu penghuni kosnya secara fisik mirip dengan Baridin, buronan polisi yang diduga terlibat kasus terorisme ini.

Winda, ibukos di Jalan Sesetan, Denpasar ini membawa identitas milik penghuni kos bernama Ali Maskun kelahiran Cilacap, 11 Oktober 1962 beralamat di Jalan Teri RT 008 RW 13 Cilacap Selatan dan memiliki pekerjaan sebagai nelayan dengan tanggal berlaku sampai 11 Oktober 2013.
Dan juga KTP milik istrinya kelahiran 21 September 1964 dengan membawa seorang anaknya.

Dijelaskan dia, mulai menempati kamar tersebut sejak 29 Juni 2009 yang rencananya akan menempati selama satu bulan dengan harga sewa sebesar Rp 500 ribu per bulan. Namun Winda mendapat laporan bahwa pada 9 Juli lalu mereka pergi dengan alasan tak mampu membayar uang untuk pembuatan kipem (kartu identitas penduduk musiman) yang memang diwajibkan untuk dimiliki setiap pendatang di Bali.

"Penjaga kos, Ketut yang tahu alasan kenapa mereka pergi secara tiba-tiba," jelas Winda usai melapor ke polisi, Jumat, 7 Agustus 2009.

Dirinya mencurigai Ali Maskun adalah Baridin, sebab wajah penyewa kosnya mirip dengan foto Baridin yang ditayangkan televisi pasca ledakan bom di Jakarta.

"Saya melihatnya mulai dari alis matanya, potongan rambut, lesung pipi cukup mirip dengan buronan polisi itu. Tapi nggak tahu kalau polisi yang menilai," ungkap Winda.

Juru bicara Polda Bali Komisaris Besar Gde Sugianyar membenarkan adanya informasi tersebut. Laporan ini, kata dia, akan ditindaklanjuti oleh tim dari densus 88 Bali. "Kita sangat berterimakasih dengan masyarakat yang menginformasikan apapun meskipun kecil," kata dia.

Pasca terjadinya serangan bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton pada Jumat 17 Juli 2009, polisi makin gencar melakukan pengejaran terhadap kelompok Noordin M Top. Sebelumnya penyisiran polisi fokus di Cilacap, Jawa Tengah.

Polisi menangkap sejumlah pengikut Noordin diantaranya Safuddin Zuhri dan Bahrudin Latif alias Baridin. Baridin adalah ayah dari Ariana Rahma alias Arina yang diduga merupakan istri ketiga Noordin M Top. (Vivanews.com)
*** * ***

Benarkah Noordin Cs Sudah Tertembak


Sabtu, 08 August 2009 02:07 WIB
Temanggung, (tvOne)

Polisi, termasuk Detasemen Khusus 88 Antiteror mengepung sebuah rumah di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Diduga di dalam rumah tersebut ada Noordin M Top, buron teroris paling dicari di Asia Tenggara.

Seperti ditayangkan tvOne, baku tembak sempat terjadi di lokasi kejadian, sekitar pukul 21.30 penghuni rumah sempat membalas tembakan polisi. Sampai pukul 02.20, polisi belum masuk ke rumah tersebut.

Selain masih ada tembakan balasan, polisi mengkhawatirkan bom-bom aktif yang siap diledakan dari dalam rumah.

Tembakan polisi tak hanya merusak sebagian rumah berbahan tembok itu. Kaca-kaca jendela pecah berhamburan diterjang peluru.

Dikabarkan, ada orang yang tertembak di dalam rumah tersebut, diduga itu Noordin. Namun, sampai saat ini berita tersebut masih simpang siur.

Peristiwa hari ini diawali penangkapan seorang warga, identitasnya dirahasiakan, di Pasar Probomulyo Jumat pagi. Warga tersebut lalu diminta untuk menunjukan bengkel sepeda Indra dan Aris di Pasar Perakan.

Dari situlah polisi lalu menuju sebuah rumah di yang berada di tengah sawah dan dikelilingi pepohonan. Rumah tersebut milik Muzahri (70), seorang petani dan pensiunan guru. Mozahri adalah ayah dari Tatag, tersangka kasus teroris, yang tiga tahun lalu ditangkap Densus 88.

Polri memperkirakan ada 3-4 orang yang berada di dalam rumah kontrakan di Temanggung yang sedang dikepung. Hal itu dikatakan oleh Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jendral Nanan Soekarna, di Mabes Polri Jalan Trunojoyo Jakarta Selatan, Jumat 7 Agustus 2009.

"Kami belum tahu siapa saja di dalam rumah itu, namun diperkirakan 3-4 orang berada di rumah itu," ujar Nanan kepada para wartawan, tadi malam.

Nanan belum dapat memastikan apakah Noordin Top memang berada di dalam rumah. "Mudah-mudahan memang demikian (Noordin berada di dalam rumah - red). Sebab, dia adalah salah satu sasaran tim di lapangan," ujar Nanan
*** * ***

Rumah Tempat Penyimpanan Bom untuk Ledakkan Kediaman Presiden Digerebek


Sabtu, 08 August 2009 04:24 WIB
Jakarta, (tvOne)

Sabtu (8/8) dini hari, polisi melakukan penggerebekan sebuah rumah di kawasan Perumahan Puri Nusapala Jatiasih, Bekasi. Sempat terjadi kontak senjata antara polisi anti teror dengan penghuni rumah sekitar pukul 01.30 WIB.

Diduga telah ditemukan bom aktif dari dalam rumah dan polisi masih menyisir lokasi kejadian. Dua orang dilaporkan tewas dalam penggerebekan tersebut.

Polisi mengevakuasi warga sekitar lokasi kejadian. Dikhawatirkan masih ada bom aktif yang belum meledak. Dari sumber tvOne mengatakan, bom rencananya akan digunakan untuk meledakkan Istana Negara.

Ralat Berita

Dari sumber tvOne di lapangan, bom yang ditemukan di Perumahan Puri Nusapala, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat bukan untuk meledakkan Istana Negara, tetapi untuk meledakkan kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Gunung Putri, Jawa Barat.
*** * ***

Berusaha Lempar Granat ke Petugas, 2 Teroris Ditembak


Sabtu, 08 August 2009 05:22 WIB
Jakarta, (tvOne)

Sabtu (8/8) dini hari, polisi melakukan penggerebekan sebuah rumah di kawasan Perumahan Puri Nusapala Jatiasih, Bekasi. Sempat terjadi kontak senjata antara polisi anti teror dengan penghuni rumah sekitar pukul 01.30 WIB.

Diduga telah ditemukan bom aktif dari dalam rumah dan polisi masih menyisir lokasi kejadian. Dua orang dilaporkan tewas dalam penggerebekan tersebut. Dua orang tersebut bernama Air Setiawan dan Eko Joko Sarjono.

Air setiawan merupakan mantan napi pelaku bom kuningan. Air dan Eko ditembak karena berusaha menyerang polisi dengan melemparkan granat.

Dari sumber tvOne di lapangan, bom yang ditemukan di Perumahan Puri Nusapala, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat bukan untuk meledakkan Istana Negara, tetapi untuk meledakkan kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Gunung Putri, Jawa Barat.
*** * ***

Polisi Terjunkan Polisi Robot Tangkap Noordin


Sabtu, 08 August 2009 05:33 WIB
Jakarta, (tvOne)

Sampai saat, Sabtu 8 Agustus 2008 dini hari ini Detasemen Khusus 88 Antiteror masih mengepung sebuah rumah di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Diduga di dalam rumah tersebut ada Noordin M Top dan para pengikutnya.

Tak mau gegabah, polisi tak serta merta menggrebek para teroris di dalam rumah milih Mozahri itu. Sebab, selain dikhawatirkan ada serangan balik, diduga di rumah tersebut terdapat beberapa bahan peledak.

Untuk mengetahui nasib para pelaku di dalam rumah, tewas atau siap melawan, polisi akan menerjunkan polisi Robot. Polisi robot diharapkan meminimalisasi korban di sisi aparat.

Sampai saat ini situasi di Desa Beji masih mencekam.

Polri memperkirakan ada 3-4 orang yang berada di dalam rumah kontrakan di Temanggung yang sedang dikepung. Hal itu dikatakan oleh Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jendral Nanan Soekarna, di Mabes Polri Jalan Trunojoyo Jakarta Selatan, Jumat 7 Agustus 2009.

"Kami belum tahu siapa saja di dalam rumah itu, namun diperkirakan 3-4 orang berada di rumah itu," ujar Nanan kepada para wartawan, tadi malam.

Nanan belum dapat memastikan apakah Noordin Top memang berada di dalam rumah. "Mudah-mudahan memang demikian (Noordin berada di dalam rumah - red). Sebab, dia adalah salah satu sasaran tim di lapangan," ujar Nanan.

Pasca terjadinya serangan bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton pada Jumat 17 Juli 2009, polisi makin gencar melakukan pengejaran terhadap kelompok Noordin M Top. Sebelumnya penyisiran polisi fokus di Cilacap, Jawa Tengah.

Polisi menangkap sejumlah pengikut Noordin diantaranya Safuddin Zuhri dan Bahrudin Latif alias Baridin. Baridin adalah ayah dari Ariana Rahma alias Arina yang diduga merupakan istri ketiga Noordin M Top. (VIVAnews)
*** * ***

Polisi Ledakkan 'Rumah' Noordin


Sabtu, 08 August 2009 05:51 WIB
Temanggung, (tvOne)

Detasemen Khusus 88 Antiteror masih mengepung sebuah rumah di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Diduga di dalam rumah tersebut ada Noordin M Top dan para pengikutnya.

Seperti dilaporkan tvOne, pada pukul 05.30 terdengar ledakan keras satu kali dari arah lokasi pengepungan Densus 88. Ledakan tersebut adalah ledakan pertama setelah pukul 03.00. Ledakan bahkan terasa hingga radius 500 meter.

Sebelumnya, sempat terjadi baku tembak sejak pukul 17.00 Jumat 7 Agustus malam hingga Sabtu 8 Agustus 2009. Suara ledakan barusan berbeda dengan suara ledakan sebelumnya yang bertubi-tubi dari senjata api.

Selain ledakan terlihat ada cahaya merah di atas lokasi.

Menurut informasi, ledakan tersebut adalah ledakan bom berdaya ledak rendah yang ditujukan untuk menghancurkan pintu rumah. Tujuannya, agar robot polisi berkamera bisa masuk ke dalam lokasi.

Tak ada reaksi apapun dari dalam rumah. Sebelum bom diledakkan, sempat terdengar suara pengajian dari dalam rumah.

Polri memperkirakan ada 3-4 orang yang berada di dalam rumah kontrakan di Temanggung yang sedang dikepung. Hal itu dikatakan oleh Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jendral Nanan Soekarna, di Mabes Polri Jalan Trunojoyo Jakarta Selatan, Jumat 7 Agustus 2009.

"Kami belum tahu siapa saja di dalam rumah itu, namun diperkirakan 3-4 orang berada di rumah itu," ujar Nanan kepada para wartawan, tadi malam.

Nanan belum dapat memastikan apakah Noordin Top memang berada di dalam rumah. "Mudah-mudahan memang demikian (Noordin berada di dalam rumah - red). Sebab, dia adalah salah satu sasaran tim di lapangan," ujar Nanan.

Pasca terjadinya serangan bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton pada Jumat 17 Juli 2009, polisi makin gencar melakukan pengejaran terhadap kelompok Noordin M Top. Sebelumnya penyisiran polisi fokus di Cilacap, Jawa Tengah.

Polisi menangkap sejumlah pengikut Noordin diantaranya Safuddin Zuhri dan Bahrudin Latif alias Baridin. Baridin adalah ayah dari Ariana Rahma alias Arina yang diduga merupakan istri ketiga Noordin M Top.
*** * ***

Polisi Berhasil Lukai Noordin M Top


Sabtu, 08 August 2009 08:37 WIB
Temanggung, (tvOne)

Noordin M Top merintih kesakitan di dalam kamar mandi. Kemungkinan dia menderita luka tembak atau terkena serpihan yang diledakkan Detasemen Anti Teror Polri (Densus 88).

Demikian menurut laporan dari TVOne berdasarkan sumber dari petugas keamanan, Sabtu pagi 8 Agustus 2009. Tembakan diarahkan ke kamar mandi.

Detasemen Khusus 88 Antiteror masih mengepung sebuah rumah di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Diduga di dalam rumah tersebut ada Noordin M Top dan para pengikutnya.

Sekitar pukul 05.30 WIB, polisi meledakan pintu rumah milik Mohzari, untuk memasukkan polisi pengintai. Dua robot polisi pun melakukan tugasnya melakukan pengintaian. (Vivanews.com)
*** * ***

Kelompok Jatiasih Menyasar Iringan Presiden dan Istana Negara


Sabtu, 08 August 2009 09:01 WIB
Jakarta, (tvOne)

Aparat Tim Densus 88 Anti Teror menemukan sekitar 100 kg hingga 500 kg bahan kimia untuk pembuatan bom di perumahan Jatiasih, Bekasi.Sumber-sumber tvOne di lapangan menyebutkan, bahan peledak itu akan digunakan untuk membuat bom yang direncanakan untuk ditabrakan pada rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang biasa melalui rute tol menuju rumahnya di Cikeas, Bogor.

Sumber tvOne juga mennyebutkan,selain menyasar target iring-iringan Presiden SBY, kelompok Jati Asih ini juga mentargetkan peledakan Istana Negara, atau Puri Cikeas. Mengomentari hal ini, pengamat intelijen Hendro Priyono menyebutkan, jika benar para teroris akan menyasar pada pemerintah, berarti ada pergerakan baru. Sebab selama ini, motif para anggoata Al Qaeda dan Jemaah Islamiyah sifatnya adalah Trans Nasional, yakni kepentingan Amerika Serikat.

Kalau menyasar pada pemerintah, menurut Hendro dalam keterangannya pada sebuah radio, berarti mereka menganggap pemerintah sebagai kafir atau toghut yang pro Amerika. "Ini mirip gerakan yang dilaklukan Ikhwanul Muslimin di mesir yang pernah membunuh Presiden Anwar sadat pada tahun 1981," ujar mantan Kepala BIN itu. "Ini perkembangan menarik dan perlu diwaspadai," ujarnya.

Di sisi lain, Hendro mengapresiasi kinerja Kepolisian yang berhasil mengendus pergerakan jaringan Noordin M. Top. Tentang temuan bahan peledak yang mencapai hingga 500kg, Hendro sanagt terkejut. "Itu sangat dahsyat melebihi Bom Bali jika diledakan," ujarnya.
*** * ***

Noordin M. Top Dipastikan Melilitkan Bom Pada Tubuhnya


Sabtu, 08 August 2009 09:16 WIB
Temanggung (tvOne)

Noordin M. Top dipastikan melilitkan bom di tubuhnya. Hal itu terpantau lewat kamera yang ditempelkan pada robot, yang berhasil mendeteksi suasana dalam rumah yang hingga kini masih dikepung polisi, di Desa Beji, Kedu, Temanggung.

Diperoleh informasi di lapangan, bahwa Noordin M. Top merintih terluka terkena tembakan aparat. Polisi terus bersiaga di sekitar lokasi, dan pasukan ring satu sudah merangsek memasuki rumah. Namun aparat kepolian sangat hati-hati karena diduga banyak bahan amunisi, mengingat tadi pagi terdengar ledakan di dalam rumah.

Ada rencana rumah tersebut akan dibom dengan daya ledak rendah. Karena itu, warga sudah diminta menjauh dari lokasi.
*** * ***

Polisi Sudah Kuasai Rumah Persembunyian Noordin M Top


Sabtu, 08 August 2009 09:41 WIB
Temanggung (tvOne)

Polisi berhasil memasuki rumah yang diduga sebagai tempat persembunyian Noordin M Top dan kelompok teroris lainnya, setelah berhasil meledakkan pintu utama rumah. Diduga Noordin sudah tertembak sehingga tidak ada perlawanan dari dalam.

Laporan Ecep s Yasa dari lokasi kejadian menyebutkan, ada lima polisi tengah menodongkan senjata ke arah dalam. Diduga Noordin dan kelompoknya sudah berhasil dilumpuhkan.
*** * ***

Noordin M Top Berhasil Ditembak Mati


Sabtu, 08 August 2009 10:02 WIB
Temanggung (tvOne)

Polisi berhasil kuasai rumah persembunyian kelompok Noordin M Top. Menurut laporan Ecep S Yasa dari tvOne, drama penembakan terjadi beberapa saat sebelum polisi masuk ke rumah TKP. Dilaporkan, dalam baku tembak tersebut Noordin M Top berhasil ditembak dan tewas.

Polisi nampak melakukan 'tos' dengan teman-temannya, dan langsung membuat garis polisi (police line) di sekitar rumah.
*** * ***

Drama Penyergapan Noordin M. Top Menyihir Warga Seluruh Indonesia


Sabtu, 08 August 2009 13:15 WIB
Jakarta (tvOne)

Sejumlah ruas jalan di berbagai kota tampak sedikit lengang, saat-saat stasiun televisi (antara lain tvOne) melakukan siaran langsung penyergapan Noordin M. Top, di sebuah rumah d Desa Beji, Kedu, Temanggung.

Drama penyeragapan itu memang cukup menegangkan, dan berlangsung sejak Kamis malam. Puncaknya Sabtu pagi, dimana Noordin M Top berhasil dilimpuhkan oleh Tim Densus 88 Anti Teror. Umumnya masyarakat penasaran dan ikut diliputi ketegangan, sehingga mereka enggan beranjak dari layar televisi berita.

Sejumlaj jalanan di berbagai kota pun agak lengang. Puluhan juta warga Indonesia, bahkan luar negeri, menyaksikan detik-detik penyergapan gembong teroris itu. Suasananya mencekam, mirip menyaksikan sebuah adegan film.

Di Makassar, Gorontalo, Padang, Palembang, Medan, Jakarta, Bandung, Yogya, Semarang, Surabaya, dan lain-lain warga lebih banyak berdiam diri di rumah. "Sedari tadi saya terus menggonta-ganti saluran televisi yang menyiarkan langsung berita itu, penasaran memang, betul nggak yang tewas itu adalah Nurdin," Kata Zainal, warga Kelurahan Heledulaa Selatan, Kota Gorontalo..

Hal serupa juga dikemukakan, Herman, warga kelurahan Tanggidaaa, Kota Gorontalo,
"Saya penasaran seperti apa bentuk Nurdin ketika tewas, sayangnya hal ini belum bisa ditayangkan oleh televisi," kata Herman, yang mengaku terus memantau berita itu, sejak semalam.

Dia berharap, yang tewas itu adalah benar-benar Noordin M. Top, gembong teroris yang selama ini mengacaukan kehidupan bagsa indonesia, dengan serangkaian aksi peledakan bom itu. "Saya salut pada Polisi kita, mereka layak mendapat penghargaan," ujar Sudiro, warga Minomartani, Sleman, Yogyakarta.
*** * ***

Noordin Tak Menyerah Hingga Tewas


Sabtu, 08 August 2009 14:42 WIB

Temanggung, (tvOne)

Sekitar 17 jam Densus 88 mengepung rumah persembunyian Noordin M Top. Teroris kakap ini pun akhirnya tewas setelah dibombardir tembakan dan bom. Yang menarik, meski dalam kondisi terjepit, sampai akhir hayatnya warga Malaysia ini tidak bersedia menyerahkan diri.

Noordin memilih tewas di tempat pertahanan terakhirnya, kamar mandi rumah milik pensiunan guru, Mohzari, yang berlokasi di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. Polisi memastikan murid kesayangan Dr Azahari ini tewas pada pukul 09.57 WIB.

Saat dikepung sejak pukul 16.00 WIB, Jumat 7 Agustus 2009 hingga pukul 07.00 WIB, Sabtu 8 Agustus 2009, Noordin yang seorang diri di rumah itu masih melakukan perlawanan. Dia masih bisa membalas serangan yang dilancarkan Densus.

Pukul 08.12 WIB, polisi masih memberikan peringatan kepada Noordin. "Kepada yang ada di dalam harap keluar dan menyerah," teriak petugas. Namun teriakan petugas tidak direspons Noordin. Meski tidak ada sahutan, polisi tetap waspada karean dikhawatirkan hal itu hanya tipu muslihat Noordin.

Polisi menduga Noordin membawa bom. Selama ini Noordin memang terbiasa mengenakan rompi yang berisi bahan peledak. Perhitungan polisi tepat, sekitar lima menit kemudian, pukul 08.17 WIB, dari arah kamar mandi terdengar rintihan kesakitan di dalam kamar mandi. Polisi kemudian memfokuskan perhatian pada bagian kamar mandi ini. Seluruh moncong senjata diarahkan ke titik ini.

Pukul 08.24 WIB, dari laporan tvOne, polisi kembali meminta Noordin menyerah, tapi tidak ada tanda-tanda gembong teroris ini akan menyerah. Berondongan kembali terjadi, hanya selang beberapa detik, peluru kembali dimuntahkan.

Tiga menit kemudian, petugas meminta orang yang berada di kamar mandi menyebutkan namanya. "Siapa yang ada di dalam," teriak petugas. Dari dalam terdengar pengakuan sahutan, "Noordin." Meski begitu Noordin juga tidak menyatakan menyerahkan diri.

Untuk melumpuhkan Noordin, polisi akhirnya menyiapkan bom berdaya ledak rendah yang kelima. Namun Noordin belum juga menyarah. Polisi kemudian memberondongkan tembakan. Pukul 09.37 WIB, polisi berhasil masuk ke dalam rumah dan kembali memuntahkan peluru. Saat itu sudah tidak terdengar suara dan perlawanan lagi, Noordin dipastikan tewas pukul 09.57 WIB.(VIVAnews.com)
*** * ***

Penyergapan 17 Jam Itu Berakhir Sudah


Sabtu, 08 August 2009 13:22 WIB

Temanggung, (tvOne)

Pengepungan Densus 88 Antiteror selama 17 jam di rumah Muhzuhri di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah berakhir pada Sabtu pukul 09.50 WIB setelah seorang penghuninya tewas terbunuh dalam penyerbuan pagi itu.

Akan tetapi, penyergapan yang berlangsung menegangkan itu masih menyisakan tanda tanya karena sampai Sabtu siang belum ada keterangan resmi dari petinggi Polri bahwa yang tewas di dalam rumah itu memang Noordin M. Top.

Meski demikian, kabar kematian Noordin sebenarnya sudah beredar Jumat malam, bahkan sejumlah media asing melalui situsnya sudah melaporkan kematian teroris yang banyak terlibat dalam sejumlah peledakan di Indonesia itu.

Melihat reaksi rileks dan saling jabat tangan antarpersonel Densus 88 setelah melakukan operasi itu, sepertinya mengindikasikan bahwa target utama yang selama tiga tahun menjadi buruan aparat keamanan ini, memang benar bahwa yang tewas di rumah itu memang Noordin M. Top.

Sekali lagi, untuk memastikan kebenaran kematian Noordin M. Top masih harus menunggu keterangan resmi dari Polri. Menurut rencana, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri pada Sabtu siang mengunjungi lokasi kejadian.

Puluhan wartawan yang sejak Jumat petang berada di lokasi penggerebekan belum berhasil memperoleh kepastian tewasnya Noordin M. Top. Sebelum penghuninya dinyatakan tewas, 40 menit sebelumnya rumah itu diledakkan dengan bom berkekuatan rendah yang merusakkan bagian depan rumah Muhzuhri.

Sekitar pukul 09.40, tiga polisi dari arah belakang rumah membongkar pintu lalu memberondong peluru ke dalam rumah tanpa ada perlawanan dari penghuni.

Tidak lama berselang, seperti ditayangkan TVOne, polisi menunjukkan wajah yang tidak lagi tegang, beberapa di antaranya saling bersalaman, pertanda tugas berakhir dengan sukses.

Hati-hati

Rangkaian operasi Densus 88 bermula ketika pada Jumat sore menangkap tiga orang dari lokasi berbeda, yang diduga mengetahui keberadaan Noordin. Densus tidak membuang waktu lama, setelah menciduk Aris, Hendra, dan Muhdaroni, langsung menuju ke rumah Muhzuhri yang diduga menjadi tempat persembunyian Noordin.

Sekitar pukul 17.00 WIB, polisi mengepung rumah Muhzuhri, namun aparat tidak mau mengambil risiko dengan langsung merangsek ke dalam rumah. Polisi sangat hati-hati bertindak sambil mengumpulkan informasi atas apa yang ada di dalam rumah itu.

Karena itu, hingga pukul 04.00 WIB seolah tidak ada perkembangan berarti dalam penyergapan itu. Ada kekhawatiran di rumah ini tersimpan bahan peledak.

Polisi baru bergerak lebih agresif mulai Sabtu pagi sekitar pukul 07.50. Paling tidak pada waktu itu terdengar empat kali ledakan keras dari rumah itu. Selanjutnya, polisi terus meningkatkan serbuannya dengan meledakkan bagian depan rumah Muhzuhri hingga bagian depan dan belakang rumah itu rusak.

Setelah itu dilakukan penyergapan dari semua sisi, termasuk dari atap rumah. Polisi baru menghentikan penyerbuannya setelah memperoleh kepastian bahwa seorang penghuni di rumah itu sudah tewas. Penghuni rumah ini diyakini sebagai Noordin M. Top.

Hernawan Wahyudono dan Achmad Zaenal M. (Ant)
*** * ***

Petualangan Noordin M. Top Berakhir di Kamar Mandi


Sabtu, 08 August 2009 14:24 WIB

Temanggung, (tvOne)

Tidak mudah melumpuhkan gembong teroris nomor satu di Indonesia Noordin M Top. Teroris asal Malaysia yang dikenal paling berpengaruh dalam indoktrinasi ini terendus Densus 88 Mabes Polri di rumah Mozahry, warga Desa Beji, Kecamatan Kedu, Temanggung. Dibutuhkan waktu 17 jam sampai akhirnya teroris kakap itu tewas.

Polisi melakukan pengepungan sejak pukul 16.00 WIB, Jumat 7 Agustus 2009. Semalam suntuk, polisi melakukan pengepungan dan baru pada pukul 09.55 WIB, Sabtu 8 Agustus 2009, polisi menggerebek persembunyian terakhir Noordin.

Posisi terakhir Noordin M Top sendirian di rumah tersebut. Menjelang penyerbuan, polisi berkali-kali melakukan tembakan ke arah rumah dan meminta kepada orang yang berada di dalam rumah untuk menyerahkan diri. Namun, tidak kunjung menyerah dan akhirnya diserbu.

Noordin sempat terkena tembakan petugas dan bersembunyi di dalam kamar mandi yang berada di belakang rumah tersebut. Saat petugas menanyakan siapa orang yang di dalam, dari kamar mandi tersengar sahutan, "Nama saya Noordin M Top."

Polisi kembali meminta yang bersangkutan menyerah. Rentetan tembakan, kembali terdengar. Setelah itu, petugas meledakkan enam bom berdaya ledak rendah yang dibawa robot di berbagai sisi untuk menjebol rumah tersebut. Aparat kemudian menyerbu masuk dan tidak ada perlawanan. Noordin ditemukan tewas dan berakhirlah drama 17 jam penggerebekan Noordin.

Penggerebekan rumah tersebut bermula dari penangkapan dua orang kakak beradik bernama Indra (35) dan Aris (38) di Pasar Parakan Temanggung, Jawa Tengah. Keduanya adalah sepupu Tatag, yang juga ditangkap Densus 88 Mabes Polri 3 tahun lalu.

Mereka bekerja di bengkel sepeda. Indra tinggal di rumah Mohzahri yang pensiunan guru, sedangkan Aris di rumah lainnya di kelurahan yang sama.

Setelah menangkap kedua orang ini, petugas langsung bergerak ke Desa Beji dan mengepung rumah milik Mohzary. Noordin berada di dalam rumah tersebut sempat melakukan perlawanan, sehingga terjadi baku tembak.(VIVAnews.com)


VIDEO TERKAIT:





Print this post

Sincerely,
Padhang Bulan
Tags:

Written by

We are the second largest blogger templates author, providing you the most excellent and splendid themes for blogger cms. Our themes are highly professional and seo Optimized.

0 komentar :

Posting Komentar

“Komentar yang bagus dan benar lebih baik dari sedekah yang menyinggung perasaan.”

 
@2015 | Designed by Templatezy | Redesigned by FlyCreator