AD (728x60)

Blog Archive

Flickr Photostream


All About Love And God Spot


Dynamic Drive

Agustus 08, 2009

Benarkah Noordin (Yang) Tewas

Share & Comment
VivaNewsVideo

Noordin Sempat Dipergoki Warga Jatiasih


Sabtu, 08 August 2009 15:36 WIB

Bekasi, (tvOne)

Warga sekitar rumah yang digerebek petugas Tim Densus 88 Antiteror diduga kuat melihat Noordin M Top di rumah tersebut pada pekan lalu. Sekitar satu pekan lalu, Warga melihat orang yang mirip dengan Noordin M Top, saat menyambangi rumah itu untuk meminta pungutan uang kebersihan.

Salah satu warga bernama Ine Sucipto, 29 tahun, yang tinggal di belakang rumah pelaku mengatakan, pada pekan lalu dirinya bersama Imam Ali Basyah, yang datang ke rumah yang sudah digerebek polisi. Sementara Ali adalah orang yang melihat langsung lelaki yang mirip Noordin M Top itu.

Lelaki yang yang mirip dengan Noordin M Top itu keluar dari kamar ketika Iman masuk ke dalam rumah saat meminta sumbangan. "Mas ini mirip Nurdin. Tapi orang itu hanya diam dan senyum-senyum saja," ujar Ine Sucipto, menceritakan kembali apa yang dilihat Imam Ali Basyah.

Setelah kejadian ini, Ine Sucipto baru menyadari bahwa orang yang diduga Noordin M Top itu memang pernah ada di rumah itu.

Sudah lama warga memang merasa curiga dengan aktivitas di rumah tersebut. Pada pekan lalau, sejumlah polisi yang mengaku petugas narkoba terlihat mondar-mandir di sekitar kompleks.

Sejumlah warga di lingkungan tersebut mengaku masih merasa khawatir dan takut. Warga takut bila ada bom maupun bahan peledak yang tertinggal di rumah itu. "Sekarang saya malah takut. Ngeri ada bom yang tertinggal," ujar Ine Sucipto.

Warga lainya yang bernama Indra Budiman, warga blok D8, RT 04 RW 12, Perumahan Puri Nusapala, Jati Asih, mengaku sudah lama curiga dengan perilaku Ahmad, yang baru mengontrak rumah itu sekitar satu bulan lalu.

Pria berusia 40 tahun itu juga mengungkapkan kebiasaan aneh si penghuni rumah. "Sering kami pergoki dia masuk ke rumah lewat jendela. Kalau ditanya, dia menjawab kunci pintu ketinggalan di dalam rumah," kata Indra

Sebelumnya, Ketua RT04, Sundoyo, mengungkapkan bahwa Ahmad pernah mengaku punya proyek di Cibubur. Seminggu sebelum penyerbuan, polisi sudah meminta data dan fotokopi Ahmad Ferry.

Dalam serangan itu, polisi berhasil meledakkan sebuah bom dan sempat terjadi kontak senjata dengan penghuni rumah. Dua orang tewas dan lima orang ditangkap.

Sumber VIVAnews mengungkapkan bahwa barang-barang yang berhasil diamankan dari rumah itu tampaknya adalah bahan peledak maupun barang berbahaya.

Polisi menduga bahwa komplotan yang dibekuk di Bekasi ini terkait dengan serangan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton di Jakarta 17 Juli lalu.

Mereka pun dicurigai akan melakukan serangan bom di bulan Agustus. Rumah yang digerebek itu sampai Sabtu pagi masih diperiksa oleh Densus 88, tim penjinak bom, dan Puslabfor Polri.(VIVAnews.com)
*** * ***

Bomber Marriott [Mungkin] Dicuci Otak oleh Ustad S


Sabtu, 08 August 2009 15:39 WIB

Bogor, (tvOne)

Kenapa Dani Dewi Permana (18), lulusan SMA Yadika, Kemang, Bogor rela melakukan bom bunuh diri? Adalah seorang ustad yang diduga mempengaruhi pola mikir remaja yang masih labil ini.

Menurut Zulfikar, tetangga orangtua Dani di Kompleks Telaga Kahuripan, Parung, Bogor, Sabtu 8 Agustus 2009, setahun lalu ada seorang ustad bernama Saefuddin yang sering menjadi imam di Masjid As-Surur. Dani sendiri merupakan salah satu pengurus masjid tersebut.

"Ustad Saefudin merupakan salah seorang juru dawah dan sering menjadi imam di Mesjid As-Surur. Kemungkinan besar dia salah seorang tangan kanan Noordin M Top," kata Zulfikar.

Zulfikar punya alasan sendiri kenapa dia yakin sang ustad kaki tangan Noordin. Menurut dia, dakwah-dakwah Saefuddin selalu keras. "Selain itu sehabis pengajian, biasanya ustad mencuci otak remaja-remaja, terutama Dani yang kepribadiannya masih labil. Apalagi kehidupan keluarganya berantakan," kata dia.

Hal sama diungkapkan, Aidah, salah seorang tetangga rumah bomber bom JW Marriot itu. Menurut Aidah, Saefudin sering mengajak para pemuda atau remaja di Perumahan Telaga Kahuripan ini berjihad. "Tapi yang berhasil direkrut untuk melakukan bom bunuh diri tersebut Dani," kata dia.

Bom Marriott dan Ritz Carlton yang meledak pada 17 Juli 2009 lalu menewaskan sembilan orang dan melukai 55 orang lainnya.(VIVAnews.com)
*** * ***

Kronologi Ferry Sewa Rumah Bekasi


Sabtu, 08 August 2009 15:53 WIB

Bekasi, (tvOne)

Ahmad Ferry adalah anggota komplotan teroris Noordin M Top yang diketahui sebagai penyewa rumah di kawasan Jati Asih, Bekasi. Rumah tersebut disewa selama satu tahun dengan harga Rp 3,5 juta.

Warga di Blok N nomor 4, bernama Yusrin Nur, perantara saat Ferry menyewa rumah tersebut menceritakan, surat perjajian sewa rumah memang dilakukan atas nama Ahmad Ferry, dan akan disewa hingga tahun 2010.

Yusrin memang ditugasi Suparno, pemilik rumah untuk menjaganya dan melayani bila ada orang yang hendak menyewa rumah tersebut. "Karena Suparno tinggal di Tangerang dan jarang kesini, saya diminta mengurus rumah itu," ujar Yusrin, Sabtu 8 Agustus 2009.

Ferry mendapat informasi rumah tersebut akan dikontrakan dari satpam kompleks bernama Kardi dan Tameng. Satpam tersebut yang akhirnya meyakinkan Yusrin bahwa Ferry serius untu mengontrak rumah itu.

Saat datang melihat rumah tersebut, Ferry langsung setuju dan memasang gorden di rumah tersebut, padahal belum ada perjanjian. "Dia (Ferry) mengaku bekerja menjadi pengawas bangunan," ujar Yusrin lagi.

Surat perjajian sewa baru dibuat tanggal 11 Juli 2009, dengan persyaratan membayar sendiri biaya listrik air dan tidak merubah bangunan.

Dalam perjajian sewa rumah, diketahui bahwa Ahmad Ferry berusia 33 tahun, dan beralamat di jalan Kampung Teluk Buyung, Marga Rahayu, Bekasi, Jawa Barat. Menurut pengakuan Yusrin, Ahmad Ferry memiliki ciri tubuh pendek dan gemuk dengan wajah bulat.

Kedatangan pertama Ferry pada Senin 13 Juli 2009, sambil memberikan uang Rp 2,9 juta sebagai uang sewa dan memberikan bahwa mesin air di rumah itu rusak. Ferry memotong uang pembayaran sebesar Rp 50 dengan alasan untuk bayar ongkos perbaikan mesin air.

Setelah beberapa lama tinggal, Ferry memberitahu bila istri dan anaknya akan datang. Dia kemudian meminta kunci cadangan rumah tersebut kepada Yusrin.

Pada tanggal 22 Juli 2009, Ferry datang lagi ke rumah Yusrin dan memberikan uang Rp 300 ribu sebagi kekurangan uang sewa. Sementara itu, salah satu warga bernama ibu Toto mengatakan, sekitar tanggal 15 Juli 2009, sejumlah masuk ke rumah tersebut dan salah satunya mirip dengan Noordin M Top.

Warga tidak pendengar suara radio maupun televisi dari dalam rumah tersebut. Namun, warga sering mencium bau kabel terbakar dari rumah tersebut.(VIVAnews.com)
*** * ***

Hidup Dani Berubah Sejak Ayahnya Dipenjara


Sabtu, 08 August 2009 15:56 WIB

Bogor, (tvOne)

Hidup Dani Dwi Permana, remaja berusia 18 tahun yang menjadi bomber Hotel JW Marriott berubah drastis semenjak ayahnya, Zulfikar, masuk bui.

Menurut tetangga Dani, Zulkifli, di Kompleks Telaga Kahuripan, Parung, Bogor, Sabtu 8 Agustus 2009, ayah Dani masuk penjara karena terlibat kasus perampokan di daerah Kemang, Bogor.

Setelah sang ayah masuk penjara, ibunda Dani, Hartini, dan ketiga adiknya kembali ke kampung halamannya di Kalimantan. "Ekonomi keluarganya sehari-hari berubah drastis," kata dia.

Untuk memenuhi hidup, Dani yang tinggal bersama kakaknya memilih menjadi penjaga wartel pengurus Masjid As-Surur yang tidak jauh dari rumahnya. "Sehabis pulang sekolah, sehari-harinya Dani menghabiskan waktu di masjid dan wartel. Alhamdullilah dia bisa lulus SMA," kata Zulfikar.

Dani meledakkan bom di Hotel JW Marriott pada 17 JUli 2009 lalu. Lelaki yang tingginya 170 cm ini berkulit putih. Akibat aksinya, tujuh orang termasuk dirinya tewas di lokasi kejadian.(VIVAnews.com)
*** * ***

Ustad S Pencuci Otak Itu Kerabat Ibrohim


Sabtu, 08 August 2009 16:14 WIB

Bekasi, (tvOne)

Ustadz Saefuddin yang berhasil mencuci otak Dani Dwi Permana (18), salah satu bomber bunuh diri JW Marriot, masih saudara dengan Ibrohim yang masih misterius keberadaannya itu. Ibrohim, karyawan Cinthya Florist yang dipekerjakan di Hotel Ritz Carlton masih diburu polisi.

Hubungan saudara antara Ibrohim dengan Ustadz Saefudin itu diungkapkan, Koko (40) salah seorang warga Perumahan Telaga Kahuripan, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 8 Agustus 2009.

"Selama berada di Perumahan Telaga Kahuripan ini, keseharian Ustadz Saefuddin hanya juru da’wah dan menjadi imam di Mesjid As-Surur yang letaknya di Perumahan," ujar dia.

Ia mengatakan, ustadz Saefudin yang berhasil membujuk Dani Dwi Permana merupakan saudara Ibrohim yang saat ini masih dicari oleh pihak kepolisian RI. Sejak Dani Dwi Permana hilang dari rumahnya, Ustadz Saefuddin tidak pernah lagi mengisi pengajian dan menjadi imam sholat di Mesjid As-Surur.

"Sampai saat ini kami belum tahu keberadaan Ustadz Saefuddin, dia sudah pindah dari Perumahan Telaga Kahuripan ini sudah satu tahun. Tapi, sekarang datang ke Mesjid As-Surur," kata dia.

Ibrohim diduga kuat terlibat dalam aksi bom bunuh diri yang menewaskan sembilan orang dan 55 orang melukai lainnya. Dari sembilan korban tewas dan semua korban luka, tidak ada kemiripan dengan Ibrohim.

Bahkan dalam rekaman cctv, Ibrohim 'memasukkan' seorang pria bertopi dengan menggunakan troli bertuliskan 'florist.' Pria bertopi itu membawa satu rangkai bunga, dan Ibrohim membawa kardus di atas troli.(VIVAnews.com)
*** * ***

Presiden Terima Laporan Kapolri Soal Noordin


Sabtu, 08 August 2009 16:39 WIB

Jakarta, (tvOne)

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Kepala Kepolisian RI Jenderal Bambang Hendarso Danuri. Pertemuan ini untuk melaporkan peristiwa penggerebekan di Temanggung yang diduga telah menewaskan Noordin M Top.

Rapat ini digelar di Kantor Presiden, Jakarta, Sabtu 8 Agustus 2009. Selain Kapolri, hadir pula Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa, dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. Pertemuan digelar sejak pukul 16.00.

Seperti dilaporkan, sejak Jumat sore, polisi menggerebek sebuah rumah di Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Rumah itu diduga dihuni Noordin M Top.

Setelah sekitar 17 jam, polisi akhirnya berhasil menewaskan orang yang diduga sebagai buronan paling dicari itu. Noordin diduga tewas saat polisi berupaya meledakkan rumah tersebut dan menembaki kamar mandi, tempat Noordin berada.

Pada Sabtu dinihari tadi, polisi juga menggerebek sebuah rumah di kawasan Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat. Rumah itu dihuni oleh pria yang mengaku sebagai Ahmad Ferry.

Dalam penggerebakan itu, polisi berhasil meledakkan sebuah bom dan sempat terjadi kontak senjata dengan penghuni rumah. Dua orang tewas dan lima orang ditangkap. Barang-barang yang berhasil diamankan dari rumah itu tampaknya adalah bahan peledak maupun barang berbahaya.

Polisi menduga bahwa komplotan yang dibekuk di Bekasi ini terkait dengan serangan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton di Jakarta 17 Juli lalu. Mereka pun dicurigai akan melakukan serangan bom di bulan Agustus. Rumah yang digerebek itu sampai Sabtu pagi masih diperiksa oleh Densus 88, tim penjinak bom, dan Puslabfor Polri.(VIVAnews.com)
*** * ***

Yudhoyono Ucapkan Terima Kasih kepada Polri


Sabtu, 08 August 2009 17:07 WIB

Jakarta, (tvOne)

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan terima kasih kepada Kepolisian RI atas keberhasilan dalam operasi penggerebekan sarang teroris di Jawa Barat, Jakarta, dan Jawa Tengah yang menewaskan Noordin M Top.

"Operasi penegakan hukum ini pada hakikatnya untuk mencegah dan memberantas aksi-aksi terorisme untuk melindungi keselematan rakyat Indonesia. Jadi sekali lagi ini operasi yang penting," kata Yudhoyono dalam jumpa pers di Istana Negara, Jakarta, Sabtu 8 Agustus 2009.

Masyarakat, kata Yudhoyono, berhak mengetahui pencapaian aparat dalam dua hari terakhir ini. "Atas nama negara, pemerintah dan rakyat saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya. Saya juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang bersinergi dengan kepolisin," kata dia.

Yudhoyono sendiri mengaku tidak mau terlalu jauh masuk dalam masalah ini. Karena kepolisian nanti yang akan menjelaskan secara utuh agar masyarakat mendapatkan informasi yang sebenar-benarnya.

"Operasi akan terus dilanjutkan oleh kepolisian dan pihak-pihak lain. Saya berharap rakyat tenang dan memberi dukungan penuh pada operasi ini. Karena kalau dibiarkan keselamatan rakyat kita semua ke depan akan menghadapi tantangan dan ancaman. Jadi mari kita dukung langkah kepolisian untuk tegakkan," kata dia.

Yudhoyono yakin dengan operasi ini, maka mata rantai dibalik aksi terorisme ini akan terungkap.(VIVAnews.com)
*** * ***

Sabtu, 8 Agustus 2009 | 13:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua orang dari tim investigasi Jepang, Sabtu (8/8) siang mendatangi lokasi penggerebekan kontrakan tersangka teroris di Kompleks Puri Nusa Phala, Blok D 12, Jatiasih, Bekasi.

Dengan menggunakan baju seragam berwarna biru bertuliskan investigasi dan beberapa kata dalam huruf Jepang, keduanya datang dengan ditemani seorang penerjemah. Dengan membawa kamera SLR, mereka datang sekitar pukul 11.30 WIB dan meninggalkan lokasi setengah jam kemudian.

Menurut keterangan penterjemah tersebut, mereka datang hanya untuk memantau saja. "Tidak. Tidak ada kerjasama dengan Kepolisian," ujarnya. Diduga keduanya hendak melihat bahan peledak yang disimpan pelaku di kontrakan tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, Tim Densus 88Antiteror menemukan bahan peledak seberat sekitar 100 kilogram, empat buah bom pipa, dan sebuah bom jebakan yang dipasang pada pintu kontrakan. Dua orang tersangka teroris dilaporkan tewas dalam penggerebekan tersebut.
*** * ***

Sabtu, 8 Agustus 2009 | 13:40 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Indonesia Automatic Finger Print Identification (Inafis) Unit Identifikasi mengatakan, luka tembakan yang berada di setiap tubuh korban tidak lebih dari lima luka tembakan.

Dengan demikian, tim menegaskan, luka tersebut tidak menimbulkan kesulitan yang berarti dalam proses identifikasi sidik jari dua korban tewas yang diduga anggota teroris dalam penggerebekan Densus 88 di Jatiasih Bekasi.

Proses identifikasi berlangsung sejak pukul 10.30 tadi, Sabtu (8/8). Salah satu petugas, Aris, mengatakan, kondisi jenazah yang masih utuh memudahkan mereka untuk mengidentifikasi sidik jari kedua korban.

"Enggak apa-apa, (kondisi tubuh) utuh, tidak ada kesulitan. Wajah masih bisa dikenali," ujar Aris.


Print this post

Sincerely,
Padhang Bulan
Tags:

Written by

We are the second largest blogger templates author, providing you the most excellent and splendid themes for blogger cms. Our themes are highly professional and seo Optimized.

0 komentar :

Posting Komentar

“Komentar yang bagus dan benar lebih baik dari sedekah yang menyinggung perasaan.”

 
@2015 | Designed by Templatezy | Redesigned by FlyCreator