AD (728x60)

Blog Archive

Flickr Photostream


All About Love And God Spot


Dynamic Drive

Agustus 13, 2009

Jenderal Serangan Peledakan JWM-RC

Share & Comment

Ibrohim Jenderal Serangan Peledakan JW Marriott dan Ritz-Carlton


Hanya Satu Luka Tembak di Punggung

JAKARTA - Pekerjaan sehari-harinya memang penata bunga (florist). Tapi, dalam peledakan bom di JW Marriott dan Ritz-Carlton, Jakarta, 17 Juli lalu, Ibrohim adalah jenderal serangan. Dialah yang ditembak mati Densus 88 Antiteror di Dusun Beji, Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung, Sabtu lalu (8/8).

Kejelasan bahwa jenazah yang sebelumnya diduga Noordin M. Top itu disampaikan Kapusdokkes Brigjen Pol Edy Saparwoko di Rumah Sakit Kepolisian Pusat Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, kemarin (12/8). ''Hasil itu didapat setelah pengecekan DNA,'' katanya.

Saat pengecekan DNA itu, tim DVI (Disaster Victim Identification) masih menduga bahwa mayat tersebut adalah Noordin M. Top. Tim lantas membandingkannya dengan sampel DNA dari keluarga dan anak-anak Noordin di Johor Bahru, Cilacap, dan Klaten. ''Semua tidak cocok,'' kata Edy.

DVI kemudian mencocokkan dengan sampel DNA keluarga Ibrohim di Cilimus, Kuningan, Cirebon. Yakni, istri dan dua anak Ibrohim. ''Seratus persen cocok. Yang meninggal (di Temanggung) adalah Aam alias Ibrohim alias Boim,'' katanya.

Metode serupa digunakan untuk mengidentifikasi tiga jenazah lainnya. Yakni, Air Setyawan, Eko Joko Sarjono, dan Dani Dwi Permana. Eko dan Air juga dilakukan pemeriksaan sidik jari. Dua metode itu memberikan hasil yang sama. Khusus untuk Dani, Polri hanya memeriksa DNA. Sebab, kondisinya sangat memprihatinkan. Tubuhnya tercerai-berai.

Untuk Nana Ichwan Maulana, eksekutor bom bunuh diri di Ritz-Carlton, belum ada pemeriksaan mendetail. Sebab, hingga kini keluarga Nana belum ditemukan. ''Alamatnya saja tidak jelas. Kami hanya tahu di Pandeglang, Banten. Itu saja,'' kata Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Kombespol I Ketut Untung Yoga Ana.

Empat jenazah tersebut diambil keluarga masing-masing kemarin siang. Jenazah Eko dan Air dibawa dengan dua mobil jenazah ke Kaliyoso, Sragen. Jenazah Dani diambil ibu kandungnya, Sutini, dan jenazah Ibrohim diambil keluarganya.

Yoga Ana mengatakan, Suci Hani, istri Ibrohim, bersama kakaknya tiba di RS Polri untuk melihat jenazah. Namun, di RS kemarin tidak terlihat Suci Hani. Hingga jenazah dibawa keluar dari RS pun, Suci tidak tampak.

Pemberitahuan untuk mengambil jenazah memang sangat mendadak. Kuasa hukum keluarga Air dan Eko, M. Kurniawan, mengatakan baru diberi tahu kemarin pagi. ''Kami langsung meluncur ke Jakarta pukul 08.30 naik pesawat,'' katanya. Begitu pula Suci Hani. Dia baru diberi tahu pada Selasa malam.

Kondisi jenazah juga berbeda-beda. Berdasar keterangan keluarga yang melihat mayat, terdapat luka tembak di kepala dan hidung Air. Sedangkan pada jenazah Eko, luka tembaknya dari belakang kepala tembus ke muka.

Yang cukup mengagetkan, di jenazah Ibrohim ternyata hanya terdapat satu luka tembak. Itu pun dari hasil ricochet (peluru mental) dari tembok dan menembus punggungnya. Padahal, saat penggerebekan, Ibrohim dihujani peluru. Dia juga sempat dilempari bom low explosive.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Nanan Soekarna mengatakan, hingga kemarin polisi sudah punya delapan tersangka. Lima sudah jadi mayat, plus Aris Sutanto dan Indra Arif yang ditahan dari penggerebekan di Temanggung. Dua tersangka itu dibawa ke Jakarta pada Senin (10/8). Satu lagi Amir Abdillah alias Ahmad Ferry, penyewa safe house Jatiasih, Bekasi.

Mantan Kapolda Sumut itu menjelaskan, Ibrohim adalah perencana, pengatur, dan pengontrol serangan. Dalam rapat merancang serangan, Ibrohim yang mengusulkan JW Lounge di JW Marriott dan Ritz-Carlton sebagai sasaran. Alasannya, JW Lounge menjadi tempat pertemuan rutin orang asing.

Sedangkan Ritz-Carlton menjadi sasaran karena Ibrohim punya akses dan termasuk simbol Barat. ''Ini berdasarkan keterangan Amir Abdilllah dan tersangka yang ditangani Mabes Polri,'' kata Nanan.

Ibrohim melakukan survei pada 8 Juli. Dia mengajak Dani Dwi Permana yang ketika itu masih berstatus ''calon pengantin''. Dalam rekaman CCTV yang kemarin ditampilkan, Ibrohim masuk lewat pintu karyawan Marriott bersama Dani. Survei itu dilakukan pada sasaran bom, JW Lounge.

Pada 16 Juli, sehari sebelum eksekusi, Ibrohim membawa bom dengan mobil boks lewat loading dock melalui pintu belakang. Mobil rental yang dibawa dari Solo itu memuat bom dalam tiga kardus bunga.

Saat hendak menurunkan kardus itu, sopir mobil hendak membantunya. Namun, Ibrohim melarang dan menurunkannya sendiri. Dia lantas membawanya ke kamar 1808. Di kamar itu sudah ada Dani yang check in sejak 15 Juli.

Di Hotel Ritz-Carlton Ibrohim memasukkan bom dan pelaku bom bunuh diri Nanan Ikhwan Maulana melalui pintu masuk karyawan pada 17 Juli, hari peledakan, pukul 06.15.

Dengan informasi itu, kata Nanan, sejumlah dugaan pun pupus. Sebelumnya, beredar informasi bahwa bom dimasukkan dalam troli saat Dani check in. Dia diduga lolos dari pemeriksaan metal detector petugas keamanan hotel. ''Dia bisa masuk karena koper itu kosong,'' katanya. Ternyata, bom masuk melalui loading dock.

Sebagai perencana, lanjut Nanan, pria 37 tahun itu mengikuti rapat dengan Noordin M. Top, Amir Abdillah, Dani, dan Nana. Mereka menggelar rapat di rumah kos di Kuningan, safe house di Mampang dan Jatiasih. ''Jadi, Ibrohim adalah otak serangan di JW Marriott dan Ritz-Carlton,'' kata Nanan.

Setelah berhasil meledakkan dua tempat itu, Ibrohim disiapkan menjadi ''pengantin'' pengeboman di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor. Dia lantas bergabung dengan Amir Abdillah dan Noordin M. Top masuk ke safe house di Perumahan Nusaphala, Jatiasih, Bekasi.

Di tempat itulah disiapkan serangan untuk SBY. ''Saat itu ada pernyataan dari Ibrohim, kami mohon diri untuk siap menjadi pengantin,'' katanya. Bom rompi dan bom mobil pun segera disiapkan.

Ibrohim lantas diamankan di Temangggung sambil menunggu bom di Jatiasih. Namun, pada 7 Agustus, Ibrohim dikepung di rumah persembunyiannya di Temanggung dan tewas tertembak.

Nanan mengatakan, Ibrohim masuk Jamaah Islamiyah (JI) pada 2000. Dia diajak Amir Abdillah yang juga adik iparnya, dari sel Jakarta-Bogor. Itu berarti, Ibrohim direkrut menjadi anggota ketika masih bekerja sebagai florist di Hotel Mulia. Itu pula yang menjelaskan mengapa Ibrohim kemudian pindah ke Chynthia Florist pada 2005 meski digaji lebih rendah. Sebab, Cynthia Florist punya akses di kedua hotel itu.

Warga Tolak Pemakaman


Begitu Mabes Polri merilis bahwa pria yang tewas diberondong peluru oleh tim Densus 88 di Temanggung akhir pekan lalu adalah Ibro­him, sontak warga Sampora, Kecamatan Cilimus, menolak jasadnya dimakamkan di desa tersebut. Alasannya, Ibrohim bukan warga asli setempat dan perbuatannya telah mencoreng nama desa itu.

Penolakan pemakaman jenazah Ibrohim di Sampora tersebut di­ung­kapkan dalam surat per­nyataan yang ditandatangani 22 warga. Keluarga Ibrohim kemudian memilih TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, untuk memakamkan jenazah florist Hotel Ritz-Carlton tersebut.

''Warga menolak Ibrohim dimakamkan di sini karena per­buatannya telah mencoreng citra. Karena itu, kami langsung menyampaikan surat penolakan ter­sebut kepada pihak terkait lainnya,'' jelas Kades Sampora Nur Ro­hidin.

Gerebek Gudang Bom



Setelah memastikan Danni Dwi Permana, bomber Hotel JW Marriott, dan perekrutnya, Saefuddin Jaelani, dari wilayah Bogor, kemarin malam polisi berhasil menggerebek sebuah gudang bom berdaya ledak tinggi di kawasan berhawa dingin tersebut.

Gudang yang diduga disewa teroris di Kampung Bojong, RT 04/06, Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, itu be­risi penuh bahan peledak yang mirip dengan bom yang ditemukan di wilayah Jatiasih, Bekasi, Sabtu dini hari lalu (8/8).

Petugas Detasemen A Satuan II Pelopor Brimob Kedung Halang me­nemukan sejumlah bahan pembuat bom seperti sulfur belerang, H202 hidrogen peroksida, soda api, natrium sulfat, cairan asam, dan paralon dengan tiga kilogram bahan bom.

Menurut Kepala Satuan II Pelopor Brimob Kedung Halang Kombespol Saeful Bachri, semua itu adalah bahan untuk membuat bom rakitan. Bila sudah jadi, bom tersebut memiliki daya ledak sangat besar. ''Ini jelas sangat mirip dengan bom yang ditemukan di daerah Jatiasih beberapa waktu lalu," kata Saeful.

Petugas, lanjutnya, akan membawa barang bukti berupa bahan-bahan bom peledak ditambah satu pompa serta dua karung belerang. ''Sementara, temuan ini akan ditindaklanjuti pasukan Densus 88 Antiteror Mabes Polri," jelasnya.

Bahan-bahan bom yang memiliki daya ledak tersebut ditemukan pemilik gudang, Harlan, 45. David, 35, warga sekitar, mengatakan, Har­lan menyewakan gudang tersebut kepada Sugi, 41, karena rencananya dijadikan sebuah toko material.

Namun, tanpa sepengetahuan Harlan, Sugi menyewakan gudang itu kepada empat mahasiswa. ''Yah, tiga orang laki-laki dan seorang perempuan berumur 20 tahunan menyewa tempat tersebut dari Sugi," tutur David.

David menjelaskan, empat mahasiswa itu datang sekitar Mei 2009. Mereka tidak menetap, hanya seminggu sekali datang ke gudang tersebut. Namun, sejak Juni lalu, mereka tidak pernah terlihat lagi. ''Kalau mereka datang, biasanya dua orang yang masuk ke dalam dan dua orang lagi berjaga-jaga di luar. Pernah juga Harlan ingin masuk, namun mereka larang dengan berbagai alasan," terangnya. [Jawa Pos, Kamis, 13 Agustus 2009](aga/ags/roy/jpnn/cfu/iro)
*** * ***

Larangan Peliputan


Setelah ada kepastian bahwa dua orang yang tewas dalam penyergapan di kawasan Jatiasih, Bekasi, adalah Air Setiawan dan Eko Joko Sarjono, pihak keluarga di Brengosan, Purwosari, Laweyan, mulai melakukan berbagai persiapan upacara pemakaman.Di depan rumah mereka, terbentang spanduk digital printing warna hitam untuk menyambut kedua jenazah. ''Selamat Datang Asy-Syahid: Air Setiawan, Eko Joko Sarjono. Jihad Still Continue" dan sebuah papan kayu yang bertuliskan pelarangan peliputan untuk sebuah stasiun televisi. (in/jpnn/iro)
Print this post

Sincerely,
Padhang Bulan

Tags:

Written by

We are the second largest blogger templates author, providing you the most excellent and splendid themes for blogger cms. Our themes are highly professional and seo Optimized.

0 komentar :

Posting Komentar

“Komentar yang bagus dan benar lebih baik dari sedekah yang menyinggung perasaan.”

 
@2015 | Designed by Templatezy | Redesigned by FlyCreator